PERPUSTAKAAN AL-BINAA PUTRA

  • Beranda
  • Informasi
  • Berita
  • Bantuan
  • Pustakawan
  • Area Anggota
  • Pilih Bahasa :
    Bahasa Arab Bahasa Bengal Bahasa Brazil Portugis Bahasa Inggris Bahasa Spanyol Bahasa Jerman Bahasa Indonesia Bahasa Jepang Bahasa Melayu Bahasa Persia Bahasa Rusia Bahasa Thailand Bahasa Turki Bahasa Urdu

Pencarian berdasarkan :

SEMUA Pengarang Subjek ISBN/ISSN Pencarian Spesifik

Pencarian terakhir:

{{tmpObj[k].text}}
Image of Untuk kalian yang rindu perubahan : tak sekadar perubahan, tetapi perubahan yang juga mendatangkan ridha ar-rahman!
Penanda Bagikan

Text

Untuk kalian yang rindu perubahan : tak sekadar perubahan, tetapi perubahan yang juga mendatangkan ridha ar-rahman!

Edgar Hamas (pengarang) Irin Hidayat (penyunting) - Nama Orang;

Judul: Untuk Kalian yang Rindu Perubahan
Penulis: Edgar Hamas
Penerbit: Pro-U Media
Jumlah Halaman: 240 hlm.
ISBN: 978-602-7820-31-9
Cetakan Tahun: 2015

“Sesungguhnya yang dikehendaki oleh Islam adalah sebagian besar waktumu, hampir seluruh hartamu, dan segarnya masa mudamu. Islam menghendaki dirimu, seluruhnya. Islam menghendaki saat kamu bertenaga, bukan saat sudah loyo. Islam menghendaki masa mudamu, masa kuatmu, masa perkasamu, dan bukan masa rentamu. Islam menghendaki semua yang terbaik, termulia, dan teragung darimu.” (Asy-Syahid Syaikh Abdullah Azzam) (hlm. 5)

Perubahan seperti apa yang dikatakan Leo Buscalgia, “memiliki kekuatan untuk mengangkat, menyembuhkan, mendorong, memberikan unsur kaget, membuka pintu-pintu baru, mendatangkan pengalaman yang menantang, dan menciptakan kegembiraan dalam hidup. Tentu layak untuk dipertaruhkan.” (hlm. 131) Ya. Dengan kata lain ada ‘harga’ yang harus dibayar untuk sebuah perubahan.

Kita semua menginginkan perubahan yang tentu saja membawa ke arah yang lebih baik. Namun harus dimulai dari mana untuk mewujudkannya? Jelas sudah dimulai dari diri sendiri. Seperti kutipan yang sudah tidak asing di bawah ini:

“Ketika aku muda, aku ingin mengubah seluruh dunia. Lalu aku sadari, betapa sulit mengubah seluruh dunia ini. Maka aku putuskan untuk mengubah negaraku saja.

Ketika aku sadari bahwa aku tidak bisa mengubah negaraku, aku mulai berusaha mengubah kotaku.

Ketika aku semakin tua, aku sadari tidak mudah mengubah kotaku. Maka aku mulai mengubah keluargaku.

Kini aku semakin renta, aku pun tak bisa mengubah keluargaku. Ternyata aku sadari bahwa satu-satunya yang bisa aku ubah adalah diriku sendiri.

Tiba-tiba aku tersadarkan bahwa bila saja aku bisa mengubah diriku sejak dahulu, aku pasti bisa mengubah keluargaku dan kotaku. Pada akhirnya aku akan mengubah negaraku dan aku pun bisa mengubah seluruh dunia ini.”

Karena pada dasarnya setiap manusia adalah agen dari perubahan itu sendiri. Waktu yang terus berjalan, menuntut kita untuk segera bertindak. Salah satunya adalah dengan memperbaiki akhlak pribadi.

Ustadz Herry Nurdi menasihatkan, “Waktu semakin menipis, tetapi kesadaran tak bertambah tebal. Waktu kian habis, tetapi belum juga kita sampai pada titik nalar yang benar.” (hlm. 23)

“Sekiranya angkatan muda tidak dipersenjatai dengan jiwa dan agama yang kuat, maka akan hancurlah akhlak angkatan pemuda dan bangsanya tadi.” (Haji Agus Salim) (hlm. 50)

Akhlak adalah kesejatian diri. Bertindaklah dengan akhlak, maka manusia akan mencintai. Berkatalah dengan akhlak, maka manusia akan mengagumi. Becerminlah pada sang teladan terbaik dalam akhlak – Nabi Muhammad Saw – maka manusia akan menghormati. (hlm. 51)

Dan selanjutnya menuntut ilmu. Setiap perubahan pasti membutuhkan kebijaksanaan. Maka dengan ilmulah manusia mampu melakukan sebuah perubahan.

“Ilmu tiada didapat, kecuali dengan enam hal: kecerdasan, kemauan yang kuat, sabar, biaya, petunjuk guru, dan waktu yang panjang.” (Imam Syafi’i) (hlm. 92)

yang dikatakan Plasco Abianz, “Puncak Kejayaan peradaban bukan terletak di megahnya bangunan, melainkan di megahnya jiwa rakyat, bijaksananya penguasa, dan jernihnya ilmu filsuf.” (hlm. 105)

Cintai, cari, dan burulah ilmu, Kawan.
Jika kelak kau berada di atas, kau akan menang.
Jika kelak kau berada di golongan menengah,
kau akan jadi tuan.
Jika kelak kau berada di bawah, maka ilmu
membuatmu tetap hidup.
(Intisari dari kalimat Abdul Malik bin Marwan) (hlm. 107)

Hal yang barangkali tak kalah penting ialah menengok kembali sejarah-sejarah orang besar. Bagaimana pada kisah-kisah sejarah nabawiyah atau pahlawan-pahlawan islam terdahulu jatuh bangun dalam melakukan sebuah perubahan. Tidak sehari dua hari mereka berjuang. Namun atas kesabarannya, seperti apa yang bisa dilihat sekarang, banyak dampak positif yang bisa kita rasakan saat ini.

“Hanya mereka yang mampu melihat yang tak terlihat, mampu melakukan hal-hal yang tak terbayangkan.” (Thomas Carlyle) (hlm. 80)

Ada sebuah pesan dari Ali bin Abdurrahman bin Hudzail al-Fazari, “Ketahuilah, bahwa membaca kisah-kisah dan sejarah tentang orang-orang yang memiliki keutamaan akan memberikan kesenangan dalam jiwa seseorang. Kisah-kisah tersebut akan melegakan hati serta mengisi kehampaan. Membentuk watak yang penuh semangat dilandasi kebaikan serta menghilangkan rasa malas.” (hlm. 227)

Untuk Kalian yang Rindu Perubahan. Ditulis oleh seorang mahasiswa Al-Azhar yang berharap kelak masjid-masjid penuh dengan pemuda dan takbir bergemuruh serta pasar-pasar yang penjual dan pembelinya jujur. Juga televisi yang dipenuhi tontonan bermakna. Yang tentu saja setiap kita juga menginginkan perubahan tersebut.

Karenanya, buku ini terbilang cukup manis untuk dibaca. Apalagi oleh muda-mudi yang menjadi harapan bangsa dalam sebuah perubahan.

kalimat bijak Dr. Yusuf al-Qaradhawi ini patut kita renungkan baik-baik. “Islam tidak akan membiarkan umatnya tertidur seperti tidurnya Ashabul Kahfi,” begitu beliau merajut kalimatnya. “Sebab, Islam adalah agama yang dinamis dan hidup. Allah senantiasa mengutus individu, kelompok, institusi, atau gerakan yang akan membangunkan umat dari tidurnya dan menghidupkan gerakan Islam. Selain itu, kebangkitan merupakan naluri umat Islam.” (hlm. 60)

“Lakukan apa yang Anda takutkan dan ketakutan itu akan hilang dengan pasti,” begitu ujar Ralph Waldo. (hlm. 166)

Saya beri lima bintang untuk buku bagus ini ????

Berani itu hidup. Hidup harus berani. Dan tentu karena Allah! (hlm. 199)

“Misi besar,” kata Maulana Wahiduddin Khan dalam bukunya The Moral Vision: Ethics for Succes in Life menjelaskan, “dapat melahirkan dorongan yang kuat pada seorang manusia untuk melakukan usaha superior yang pada apuncaknya mengarahkannya untuk meraih prestasi luar biasa.” (hlm. 234)


Ketersediaan
#
My Library (200) 297.742 EDG u
ALB0.2601B
Tersedia
#
My Library 297.742 EDG u
B.2695
Tersedia
Informasi Detail
Judul Seri
-
No. Panggil
297.742 EDG u
Penerbit
Jogjakarta : Pro-U Media., 2015
Deskripsi Fisik
240 halaman ; 20 cm
Bahasa
ISBN/ISSN
978-602-7820-31-9
Klasifikasi
297.742
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
cet 1
Subjek
-
Info Detail Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
Edgar Hamas
Versi lain/terkait

Tidak tersedia versi lain

Lampiran Berkas
Tidak Ada Data
Komentar

Anda harus masuk sebelum memberikan komentar

PERPUSTAKAAN AL-BINAA PUTRA
  • Informasi
  • Layanan
  • Pustakawan
  • Area Anggota

Tentang Kami

As a complete Library Management System, SLiMS (Senayan Library Management System) has many features that will help libraries and librarians to do their job easily and quickly. Follow this link to show some features provided by SLiMS.

Cari

masukkan satu atau lebih kata kunci dari judul, pengarang, atau subjek

Donasi untuk SLiMS Kontribusi untuk SLiMS?

© 2025 — Senayan Developer Community

Ditenagai oleh SLiMS
Pilih subjek yang menarik bagi Anda
  • Karya Umum
  • Filsafat
  • Agama
  • Ilmu-ilmu Sosial
  • Bahasa
  • Ilmu-ilmu Murni
  • Ilmu-ilmu Terapan
  • Kesenian, Hiburan, dan Olahraga
  • Kesusastraan
  • Geografi dan Sejarah
Icons made by Freepik from www.flaticon.com
Pencarian Spesifik
Kemana ingin Anda bagikan?